PT. BERITA ISTANA NEGARA

Apriyadi Warga Miri Sragen Sukses Budidaya Melon Premium

Berita Istana - Rabu, 25 September 2024 11:07

Sragen – Pasca pandemi Covid-19 yang melanda pada tahun 2019, Apriyadi, seorang warga Dukuh Sendangboto, Desa Soko, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, memulai hobi barunya dalam budidaya melon. Dengan memilih varietas Melo SWIT Series D165, Apriyadi menemukan bahwa tanaman dengan masa tanam pendek ini mampu memberikan nilai ekonomi yang tinggi.

“Harga melon per kilogramnya bisa mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu jika langsung ke pembeli. Namun, jika dijual melalui pengepul, harganya sekitar Rp 22 ribu per kilogram,” ungkap Apriyadi.

Namun, tantangan dalam budidaya melon ini tidaklah mudah. Menurut Apriyadi, hama menjadi masalah utama yang harus dihadapi. “Perlu teknik khusus dan perawatan intensif, termasuk penggunaan pupuk yang harus rutin diberikan, baik pupuk kimia maupun organik,” tambahnya.

Meski demikian, Apriyadi optimistis dengan prospek budidaya melon di wilayahnya. “Permintaan pasar untuk melon di Dukuh Sendangboto masih sangat tinggi. Oleh karena itu, budidaya ini semakin diminati dan banyak petani yang mulai bermitra,” jelasnya. Mitra-mitra tersebut sudah dibekali dengan pelatihan terkait penggunaan media tanam, instalasi pupuk, hingga pendampingan untuk teknik budidaya yang optimal.

Apriyadi juga berharap agar para pemuda yang belum bekerja bisa mencoba bidang pertanian, khususnya budidaya melon, sebagai peluang usaha mandiri. “Anak muda sekarang banyak yang menganggur. Saya yakin, tidak ada yang akan kelaparan kalau mau belajar mandiri dan bekerja keras,” katanya.

Ia menjelaskan, jika seorang pemuda memiliki satu greenhouse dengan luas 200 meter persegi dan kapasitas 500 tanaman melon, dia bisa meraup pendapatan hingga Rp 13 juta dalam dua bulan. Setelah dikurangi biaya operasional sekitar Rp 5 juta, pemuda tersebut masih bisa mendapatkan sisa Rp 8 juta, jumlah yang jauh melebihi UMR di Sragen.

“Bukan hanya melon, komoditas lain seperti cabai, tomat, atau stroberi juga sangat potensial untuk dibudidayakan, asalkan masuk dalam kategori tanaman hortikultura,” pungkas Apriyadi saat ditemui oleh tim Berita Istana Negara di rumahnya.

Tim Berita Istana

Array

Berita Terkait

Komentar