Lhokseumawe – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, IAIN Lhokseumawe menyelenggarakan Expo Kemandirian Pesantren bertema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan.” Acara ini berlangsung mulai 23-25 Oktober 2024 di Gedung Serba Guna IAIN Lhokseumawe, dengan tujuan memperkuat kemandirian pesantren melalui pameran berbagai karya inovatif dan produk ekonomis yang dihasilkan oleh para santri dari berbagai pesantren di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Pembukaan acara ditandai dengan prosesi pemotongan pita oleh Wakil Rektor II Dr. Darmadi, M.Si., yang mewakili Rektor IAIN Lhokseumawe. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Biro AIJAK H. Akly Zikrullah, M.H., Kakanmenag Aceh Utara Drs. H. Maiyusri, M.Ag., dan Kakanmenag Lhokseumawe Dr. Muhammad Amin, M.A., beserta pimpinan pesantren dan para duta santri.
Dr. Darmadi dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 12 pesantren dari Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe yang telah mendapatkan bantuan inkubasi bisnis dari Kementerian Agama. “Para santri akan memamerkan berbagai produk hasil karya mereka, mulai dari kerajinan tangan, inovasi teknologi, hingga produk bernilai ekonomis,” ujarnya.
Selain pameran, expo ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan dari mahasiswa IAIN Lhokseumawe, seperti seni tari, nasyid, dan pembacaan puisi. Penampilan ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Wakil Rektor II Dr. Iskandar berharap agar expo ini menjadi ajang untuk menunjukkan kreativitas dan kemandirian santri dalam menghadapi tantangan global tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman. “Expo Kemandirian Pesantren 2024 ini merupakan wujud nyata komitmen IAIN Lhokseumawe dalam mendukung peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mencetak santri berakhlak, tetapi juga mandiri dan inovatif,” tutur Dr. Iskandar. Ia juga menegaskan bahwa IAIN Lhokseumawe selalu terbuka untuk berkolaborasi dalam berbagai bidang.
Selama tiga hari pelaksanaan, expo ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, terutama dalam mendorong inovasi dan kontribusi pesantren terhadap pembangunan bangsa.(Bus)