Semarang – Warsito, Direktur Utama PT Berita Istana Negara, mendesak pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus penembakan yang menewaskan seorang siswa di Semarang oleh oknum polisi. Korban, yang diketahui merupakan warga Sragen, telah dimakamkan di kampung halamannya di Sragen. Warsito menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan secara adil tanpa pandang bulu.
“Kami sebagai warga Sragen sangat prihatin atas kejadian ini. Penegakan hukum harus ditegakkan, jangan sampai tebang pilih,” ujar Warsito dalam keterangannya. Ia menambahkan bahwa berdasarkan rekaman CCTV, korban tidak melakukan kesalahan apa pun yang dapat membenarkan tindakan fatal tersebut. “Jangan sampai pelaku mencari-cari pembenaran untuk membela diri. Ini adalah urusan nyawa manusia. Kita tidak bisa mentolerir tindakan seperti ini,” tegasnya.
Warsito juga mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang mencoba mengintervensi keluarga korban untuk menutupi kasus ini. “Jangan sampai citra Polri dinodai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kita semua berharap kasus ini ditangani dengan transparan dan pelakunya mendapatkan hukuman yang setimpal,” katanya.
Ia menyebutkan, kasus seperti ini tidak boleh membuka luka lama yang mengingatkan publik pada kasus Ferdy Sambo. “Kita tidak ingin ada ‘Sambo’ lain yang muncul di institusi Polri. Polri harus bisa menjaga kepercayaan masyarakat dengan menindak tegas oknum-oknum yang merusak citra baik institusi,” lanjutnya.
Warsito juga menyinggung pentingnya Polri untuk membersihkan diri dari praktik-praktik kotor seperti back up usaha ilegal, termasuk judi online. “Kami selalu mengapresiasi kinerja Polri jika berjalan dengan baik. Tetapi jika ada oknum yang bermain di balik kasus-kasus seperti ini, mereka harus segera ditindak tegas,” tutupnya.
Masyarakat Sragen dan keluarga korban berharap agar kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak, terutama institusi kepolisian, untuk lebih mengutamakan profesionalisme dan keadilan dalam menjalankan tugasnya.(iTO)
