PT. BERITA ISTANA NEGARA

Pilkada Sumenep 27 November Lalu Disebut Berlangsung Brutal

Berita Istana - Jumat, 6 Desember 2024 01:23

Sumenep – Pilkada Sumenep yang digelar pada 27 November lalu menuai kontroversi. Banyak dugaan pelanggaran dan kecurangan yang dilakukan oleh pasangan petahana Achmad Fauzi Wongsojudo-Imam Hasyim (FAHAM) tanpa adanya penegakan hukum yang tegas dari Bawaslu Sumenep selaku pengawas pemilu.

Hari ini, massa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Melawan (KORAMEL) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bawaslu Sumenep. Mereka menolak hasil Pilkada yang dianggap curang dan mendesak penegakan hukum terhadap pelanggaran yang terjadi. Namun, hingga kini masyarakat belum mendapatkan jawaban dari pihak berwenang.

Aktor di Balik Kekacauan Pilkada

Loyalis Mas Kiai—sapaan akrab Cabup nomor urut 1, KH Ali Fikri—Fauzi As, secara terang-terangan menyebut Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, sebagai dalang di balik brutalnya Pilkada Sumenep. Said Abdullah diketahui merupakan politikus senior PDI Perjuangan sekaligus paman dari Cabup petahana Achmad Fauzi Wongsojudo.

Dalam orasinya di depan Kantor Bawaslu, Kamis (5/12/2024), Fauzi As mengungkap bahwa Mas Kiai sejak awal sudah dijegal melalui berbagai intimidasi agar tidak maju di kontestasi Pilkada Sumenep 2024.

“Saya melihat teman-teman yang orasi dari tadi sebenarnya tidak berani menyebut siapa aktor di balik kerusakan demokrasi di Sumenep ini,” ujar Fauzi As.

Ia juga menceritakan adanya telepon dari seorang jenderal bintang dua yang disebut sebagai suruhan Said Abdullah. Telepon tersebut terjadi satu minggu sebelum hari pencoblosan dan menanyakan sumber dana pencalonan KH Ali Fikri-Unais Ali Hisyam (FINAL).

“Modal Patungan Rakyat”

Menanggapi telepon itu, Fauzi As dengan tegas menjawab bahwa pencalonan Mas Kiai adalah hasil patungan dari rakyat.

“Mas Kiai berangkat atas modal patungan rakyat, bukan seperti mereka yang menggunakan kekuatan politik untuk merampas hak demokrasi masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kantor OPD Tulungagung Jatim Masih Memasang Foto Mantan Bupati

Fauzi As menegaskan bahwa dirinya dan tim tidak takut menghadapi intimidasi yang dilakukan oleh Said Abdullah maupun pendukungnya.

Tantangan untuk Said Abdullah

Fauzi As juga menuduh Said Abdullah mencoba mencari informasi tentang dirinya dengan menghubungi sejumlah pengusaha terkait bisnisnya. Ia bahkan menantang Said untuk melaporkannya ke pihak berwenang jika memiliki bukti.

“Kalau mau melaporkan saya, silakan. Saya sudah merekam semua percakapan yang dilakukan oleh Said dan orang-orangnya,” tegas Fauzi.

Ia juga mengungkap bahwa pencalonan Mas Kiai bukan karena ambisi pribadi, melainkan aspirasi rakyat untuk melawan ketidakadilan. “Mas Kiai tidak bersyahwat menguasai Sumenep. Beda dengan pihak sebelah,” sindirnya.

Menghadapi “Setan Gundul”

Fauzi As menuduh bahwa kekuatan yang disebutnya sebagai “Setan Gundul” telah mengakar di Sumenep, bahkan melibatkan tokoh-tokoh nasional untuk menjegal Mas Kiai.

“Publik harus tahu bahwa Mas Kiai ditekan tidak hanya secara lokal, tetapi juga melalui kekuatan nasional. Ini perjuangan melawan ketidakadilan,” pungkasnya.

Demonstrasi Koramil di depan Kantor Bawaslu terus berlanjut, dengan harapan ada tindakan tegas terhadap dugaan kecurangan Pilkada Sumenep 2024. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Bawaslu maupun kubu Said Abdullah dan pasangan FAHAM.

 

Array

Berita Terkait

Komentar