PT. BERITA ISTANA NEGARA

Pangdam IV/Diponegoro Resmikan Jembatan Gantung Merah Putih ke-10 di Desa Kranggan

Berita Istana - Selasa, 18 Februari 2025 02:19

Batang – Setelah penantian panjang selama 38 tahun, warga Desa Kranggan dan Desa Kebumen akhirnya memiliki jembatan penghubung yang telah lama dinantikan. Jembatan Gantung Merah Putih, yang dibangun atas kerja sama antara Kodam IV/Diponegoro dan Pemerintah Kabupaten Batang, kini resmi digunakan. Jembatan sepanjang 60 meter dengan lebar 1,7 meter ini mampu menahan beban hingga 4 ton, sehingga sangat memudahkan mobilitas warga dalam berbagai aktivitas.

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi, S.I.P., M.Si., menyampaikan bahwa jembatan ini akan memangkas waktu perjalanan warga secara signifikan. “Sebelumnya, warga harus memutar jauh untuk menuju Desa Kebumen atau Desa Kranggan. Dengan adanya jembatan ini, hasil panen akan lebih cepat terdistribusi, dan akses bagi pelajar menuju sekolah menjadi lebih mudah tanpa harus menyeberangi sungai,” ujar Pangdam saat peresmian di Desa Kranggan, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Senin (17/2/2025).

Menurut Mayjen Deddy, Jembatan Gantung Merah Putih ini merupakan jembatan ke-10 yang dibangun di wilayah Jawa Tengah. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan ini tidak lepas dari sinergi antara TNI dan masyarakat.

“Jembatan ini dinamakan Jembatan Gantung Merah Putih karena melambangkan persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia. Saya berharap warga sekitar turut serta dalam merawatnya karena proses pembangunan jembatan ini tidaklah mudah. Namun, berkat kerja sama semua pihak, akhirnya jembatan ini bisa diselesaikan dengan cepat,” pesannya.

Apresiasi dari Pemkab Batang

Penjabat Bupati Batang, Dra. Lani Dwi Rejeki, M.M., mengapresiasi pembangunan jembatan ini karena memberikan manfaat besar bagi warga, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun perekonomian.

“Jembatan ini terwujud atas inisiatif Dandim Batang, yang kemudian menggerakkan seluruh elemen untuk merealisasikannya. Kini, akses warga menjadi lebih mudah dan lebih cepat,” ujar Lani.

Baca Juga :  Maraknya Kasus di BBWS Pamali Juana: Dugaan Gratifikasi dan Korupsi Mengemuka

Kepala Desa Kranggan, Arifiyanto, juga menyatakan rasa syukurnya atas rampungnya pembangunan jembatan tersebut. Menurutnya, warga kini tidak perlu lagi memutar melewati empat desa untuk mencapai Desa Kebumen.

“Sebelumnya, warga harus melewati Desa Tanjungsari, Tersono, Harjowinangun Barat, dan Pujut dengan waktu tempuh sekitar 20 menit sejauh 8 kilometer. Sekarang, hanya butuh waktu sekitar 3 menit,” terangnya.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga karena mempermudah distribusi hasil bumi serta akses ke sekolah dan fasilitas kesehatan.

Mutiah, seorang tenaga pengajar di MI Muhammadiyah Kranggan, mengaku senang karena para muridnya kini bisa sampai ke sekolah lebih cepat dan aman.

“Sebelumnya, anak-anak harus melepas sepatu dan menyeberangi sungai, yang sering menyebabkan mereka terlambat ke sekolah. Sekarang, mereka bisa sampai dengan lebih cepat dan nyaman,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Safitri, warga Desa Kebumen, juga menyambut baik pembangunan jembatan ini karena memperpendek waktu tempuh ke Desa Kranggan.

“Dulu, kami harus memutar lewat Desa Pujut, sehingga butuh waktu sekitar 20 menit. Sekarang, cukup 5 menit saja,” ujarnya dengan penuh syukur.

Dengan diresmikannya Jembatan Gantung Merah Putih ke-10 ini, harapan besar pun muncul agar warga dapat menjaga dan merawatnya dengan baik demi keberlanjutan manfaat bagi generasi mendatang.

(Pendim/0736)

Array

Berita Terkait

Komentar