Sragen,- Sebuah proyek pembangunan embung yang diduga menggunakan dana desa senilai Rp 200 juta di Dukuh Plosokuning, Desa Krebet, Kabupaten Sragen, menuai sorotan tajam dari masyarakat setempat. Embung yang baru selesai dibangun belum genap satu bulan telah mengalami ambrol.
Proyek ini dilaksanakan pada tahun anggaran 2021 dan segera menjadi pembicaraan hangat di antara warga desa. Beberapa warga, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menjelaskan bahwa embung ini mulai ambrol hanya dalam waktu singkat setelah selesai dibangun. Mereka mengungkapkan bahwa pembangunan embung dilakukan dengan menggunakan papan bambu, bukan bahan konstruksi yang kuat dan tahan lama.
“Saya ingat betul, embung ini dibangun sekitar tahun 2021 lalu, dan belum genap satu bulan sudah ambrol. Mereka hanya menggunakan papan bambu untuk pembangunannya,” ujar salah satu warga kepada media, di depan taman Mas Karebet pada hari Kamis, tanggal 9 Mei 2024.
Menyikapi kejadian ini, tim PT Berita Istana Negara telah memulai investigasi mendalam. Mereka berkomitmen untuk mengungkap kebenaran di balik ambrolnya embung ini. Tidak hanya embung, dugaan markup anggaran juga terjadi pada proyek pembangunan lainnya seperti pengecoran aspal, pembangunan talud, dan konstruksi lainnya.
Kami akan terus memberikan informasi terkini seiring berjalannya investigasi ini. Stay tuned untuk pembaruan lebih lanjut.
Kepala Desa Krebet, Suwarti, belum memberikan tanggapan yang jelas terkait kejadian ini ketika dimintai konfirmasi melalui aplikasi WhatsApp. Upaya konfirmasi kepada pihak terkait masih terus dilakukan untuk melengkapi pemberitaan ini. Kami akan terus memberikan informasi terbaru seiring berjalannya investigasi ini. Tetap pantau untuk pembaruan lebih lanjut.(Red:Tim)
