Jepara – Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mendapat pujian dari berbagai kalangan masyarakat di Jepara, termasuk tokoh pemuda dan tokoh agama, berkat pelayanan prima yang selalu diberikan kepada warga. Wahyu dikenal sebagai sosok yang humanis dan selalu mendengarkan keluhan warga dengan penuh perhatian.
Apresiasi warga terhadap AKBP Wahyu meliputi berbagai aspek pelayanan kepolisian. Di antaranya adalah pelayanan SIM dan pelayanan pajak di Samsat Jepara yang selalu memberikan kemudahan dan transparansi. Warga merasakan proses yang lebih cepat dan jelas dalam pengurusan SIM dan pajak kendaraan, berkat upaya Wahyu dan timnya untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas.
Selain itu, AKBP Wahyu juga dinilai berhasil menjaga ketertiban lalu lintas dan memastikan keamanan tempat ibadah, terutama saat umat Islam dan Nasrani merayakan hari-hari besar keagamaan. Kehadirannya yang rutin dalam kegiatan masyarakat menunjukkan komitmen tinggi dalam membina hubungan yang baik dengan warga.
“Kapolres Jepara ini luar biasa. Beliau selalu mengikuti kegiatan masyarakat, kecuali jika jadwalnya bentrok,” ujar seorang tokoh pemuda. Sebelum menjabat sebagai Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan bertugas di Polres Sukoharjo. Pengalaman dan dedikasinya selama bertugas di Sukoharjo turut membentuk karakter kepemimpinannya yang dikenal humanis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan segala upaya dan dedikasinya, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan telah membuktikan bahwa kepemimpinan yang baik dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Warga Jepara berharap, di bawah kepemimpinannya, Jepara akan terus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk ditinggali.
Polres Jepara juga melakukan Kegiatan Jumat Curhat di Desa Clering, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, dihadiri oleh Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dan beberapa pejabat lainnya, termasuk Forkopimcam Donorojo, Petinggi beserta perangkat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, Ketua RT serta RW, hingga warga masyarakat Desa Clering yang berjumlah sekitar 70 orang.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah warga menyampaikan beberapa permasalahan yang dialami Desa Clering. Salah satu isu yang disoroti adalah kekeringan yang terjadi pada saat musim kemarau, yang menyebabkan kekurangan air bersih.
Petinggi Desa Clering, Nasruri, mengungkapkan keluhan terkait kekurangan air bersih di Desa Clering, khususnya di Dukuh Karangsari. “Saya mewakili warga Desa Clering menyampaikan apa yang menjadi keluhan dan sekaligus kebutuhan masyarakat, yaitu terkait air bersih. Saat ini, Desa Clering sangat membutuhkan air bersih dan mohon bantuan agar kami masyarakat Desa Clering khususnya Dukuh Karangsari dapat dengan mudah mendapatkan air bersih, mungkin dengan adanya bantuan sumur bor,” ujarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kapolres Jepara menjelaskan bahwa kegiatan Jumat Curhat merupakan wadah komunikasi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang ada. Mengenai keluhan warga soal kekurangan air bersih pada saat musim kemarau, Kapolres bakal mengupayakan segera untuk membuat sumur bor bagi warga Desa Clering.
“Kami akan segera koordinasikan dengan pihak terkait untuk mengatasi masalah kekurangan air bersih di Desa Clering, terutama dengan membuat sumur bor agar kebutuhan air bersih warga dapat terpenuhi,” tutur Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.
Kegiatan Jumat Curhat ini diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara masyarakat dan pemerintah, serta dapat memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi warga.(Arw)
