PT. BERITA ISTANA NEGARA

Perbuatan Mesum yang Dilakukan Oknum PNS Membuat Wali Murid SDN Tuhoowo Hilimegai Trauma

Berita Istana - Jumat, 7 April 2023 01:26

Nias Selatan – Berdasarkan peristiwa asusila atau perselingkuhan yang dilakukan oleh salah seorang oknum guru sekolah berinisial (TN) kepada seorang ibu rumah tangga yang masih bersuami berinisial (MN) di Desa Tuhoowo, Kecamatan Hilimegai, Kabupaten Nias Selatan, Sumut, diketahui, seorang oknum guru yang selingkuh tersebut berstatus PNS sekaligus sebagai pengajar di SD Negeri Tuhoowo.

Sesuai hasil konfirmasi awak media beritaistana.id kepada Salah seorang dari orang tua siswa yang namanya tidak ingin disebutkan mengatakan, bahwa khawatir terhadap anaknya yang masih sekolah di situ.
“Belajar dari pengalaman itu sangat penting, apalagi mengenai peristiwa yang telah terjadi pada beberapa hari ini,” ungkapnya. Kamis, (6/4/2023).

Lanjut dia menyampaikan, Bagaimana mungkin seorang oknum guru bermoral cabul tersebut bisa mendidik anak-anak dengan baik, sementara perilaku dan wataknya tidak sesuai dengan tugas dan profesi yang geluti.
“Tentu saja oknum Guru seperti itu tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya,” ujarnya.

“Jangan sampai anak kami mencontoh perbuatan oknum guru tersebut, dan Diharapkan kepada Bupati Nias Selatan melalui Dinas Pendidikan untuk memberikan Jera sepadan kepada oknum guru yang berbuat hina dan menjijikkan itu, apalagi sampai tertangkap basah oleh warga sedang berhubungan intim bersetubuh dengan seorang perempuan yang bukan istrinya di sebuah pondok pada Sabtu, (01/04/2023). Najis kalau terus-menerus menjadi pendidik dan pengajar di sekolah,” tandas orang tua siswa lainnya.

Sesuai Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Harusnya dari peraturan ini Dinas pendidikan kabupaten Nias Selatan dan juga Bapak Bupati memanggil oknum tersebut agar diberikan suatu teguran keras!!!!
Beberapa media sudah menayangkan berita sebelumnya tentang asusila yang dia lakukan.

Sementara Kepala Desa Tuhoowo Kecamatan Hilimegai, Toniyus Laia ketika diwawancarai oleh awak media beritaistana.id , membenarkan peristiwa yang terjadi di Desanya ‘benar adanya, dan telah dilakukan mediasi antara keduanya. Keluarga pelaku dengan korban adalah warga Desa Tuhoowo,” paparnya.

Kades Toniyus laia menambahkan, bahwa kejadian tersebut juga telah dibicarakan oleh tokoh masyarakat bersama tokoh adat pada Selasa, (04/04/2023) kemarin, sehingga kedua belah pihak sepakat untuk berdamai secara kekeluargaan dan menurut hukum adat yang berlaku dan diketahui oleh Pemerintah Desa.
Pihak keluarga pelaku dan keluarga korban bersepakat untuk berdamai dan tidak keberatan atas peristiwa yang telah terjadi tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Surat perdamaian telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Namun, terkait informasi adanya keberatan dari pihak lain, saya tidak ingin berkomentar,” jelas Kades Toniyus sambil menunjukkan surat perdamaian kepada awak media.

Tak sampai disitu, awak media juga melakukan konfirmasi di Sekolah tempat terduga pelaku mengajar guna untuk mencari informasi kebenarannya, namun Guru-Guru yang ada di sekolah tersebut menyatakan jika yang bersangkutan tidak hadir mengajar.
“Sebaiknya hal ini bisa konfirmasi langsung dengan Kepala Sekolah, kami tidak bisa menyampaikan apa-apa terkait sekolah. Kebetulan Kasek sedang mengikuti rapat di Kabupaten,” ucap salah satu Guru

Disela-sela perkenalan awak media dengan para Guru di sekolah tersebut, seorang guru menyampaikan bahwa ada oknum LSM yang memuat berita palsu (hoaks).
“Atas adanya kejadian tersebut, maka identitas dan legalitas media, wajib kami ketahui. Karena ada oknum LSM yang memuat berita palsu (hoaks),” tuturnya sambil mengamati legalitas kami masing-masing.

Akan tetapi sangat disayangkan, ketika pembicaraan Guru tersebut dipertanyakan oleh awak media guna untuk menggali informasi terkait LSM yang di maksud, malahan pihaknya tutup mulut dan tidak menjawab, kemudian menghindar dan pergi keluar.

Di waktu bersamaan Kepala Sekolah Saat dikonfirmasi melalui nomer WhatsApp nya menyatakan, bahwa pihaknya tidak mau diganggu karena alasan capek.
“Maaf, saya baru pulang, lagi capek, tidak ada waktu dan tidak mau diganggu,” dan ditambah lebih baik kalau langsung ke dinas pendidikan kabupaten nias selatan jawabnya.

Dalam hal ini harapan orang tua siswa SD Tuhoowo Kecamatan Hilimegai sangat berharap agar guru yang bersangkutan di proses secara pemerintahan agar reputasi guru tidak tercemar dan tidak dianggap hina oleh masyarakat luas.

Masyarakat titipkan salam untuk kepala dinas pendidikan kabupaten nias selatan juga kepada bapak bupati Nias Selatan agar memproses guru tersebut agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan kedepannya bagi siswa/siswi ;.
(EF.N / TEAM)

Array

Berita Terkait

Komentar