PT. BERITA ISTANA NEGARA

ARMI (Anak Rantau Minang Community): Wadah Silaturahmi Anak Rantau Minang di Perantauan

Berita Istana - Minggu, 8 September 2024 09:42

Keberadaan di Jateng, Jatim, Bekasi, Jakarta, dan Bali

Semarang – Di era digital yang semakin berkembang ini, komunikasi dan silaturahmi semakin mudah dilakukan tanpa batasan jarak. Salah satu komunitas yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk tetap terhubung adalah ARMI (Anak Rantau Minang Community), sebuah komunitas yang mengumpulkan perantau asal Minang dari berbagai wilayah Indonesia.

Anak Rantau Minang Community (ARMI) menjadi salah satu komunitas silaturahmi bagi para perantau Minang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, seperti Jawa Timur, Bekasi, Jakarta, dan Bali. Komunitas ini dibentuk untuk menjaga hubungan baik dan saling mendukung sesama anak rantau asal Minang yang jauh dari kampung halaman.

Dedy Afriandi Nusbar, S.H., selaku Ketua ARMI (Anak Rantau Minang Community), yang juga advokat di PT Berita Istana Negara menyampaikan pesan penting kepada seluruh anggota komunitas dalam menghadapi dinamika kehidupan di perantauan. Dalam pesannya, Dedy menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan memperkuat rasa persaudaraan di antara sesama anak rantau Minang, yang kini tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti Jawa Timur, Bekasi, Jakarta, dan Bali.

Menurut Dedy, komunitas ARMI tidak hanya menjadi tempat untuk saling berbagi cerita dan pengalaman di perantauan, tetapi juga menjadi ruang untuk menyalurkan semangat gotong royong yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari nilai-nilai masyarakat Minang. “Kita adalah satu keluarga besar, meskipun berjauhan. Di mana pun kita berada, kita harus tetap saling mendukung, saling menjaga, dan saling membantu. Itulah makna sejati dari kebersamaan,” ujarnya.

Dalam menghadapi berbagai tantangan hidup di tanah rantau, Dedy juga mengingatkan para anggota ARMI untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh nenek moyang Minangkabau. Ia berpesan agar para anggota tidak melupakan akar budaya dan identitas mereka sebagai anak Minang, meskipun berada jauh dari kampung halaman.

“Sebagai anak rantau, kita harus tetap berpegang teguh pada nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau, seperti semangat pantang menyerah, kejujuran, dan kebaikan hati. Di mana pun kita berada, marwah kita sebagai orang Minang harus tetap terjaga,” tegas Dedy.

Dedy berharap agar ARMI terus berkembang menjadi komunitas yang solid, tidak hanya dalam menjaga hubungan antar anggota, tetapi juga dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Minangkabau, baik di perantauan maupun di kampung halaman. Dengan kemajuan teknologi, Dedy mendorong seluruh anggota untuk memanfaatkan dunia digital sebagai sarana komunikasi dan koordinasi yang efektif.

“Pesan saya kepada seluruh anggota ARMI, mari kita terus jaga persaudaraan ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Bersama-sama kita akan menghadapi setiap tantangan di perantauan, dan bersama-sama pula kita akan meraih keberhasilan,” tutup Dedy dengan penuh harapan.

ARMI yang beralamat di Perum Villa Jati Mas 1 No. 1, Mijen, Semarang ini menjadi rumah kedua bagi para perantau Minang. “Kami berharap, ARMI bisa menjadi wadah yang menguatkan solidaritas dan menjadi jembatan bagi anak rantau untuk tetap menjalin silaturahmi, serta mencapai kesuksesan bersama,” pungkas Dedy.

Komunitas ini terus berkembang dan kini telah memiliki anggota di berbagai daerah di Indonesia, dengan fokus pada kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi yang bermanfaat bagi para perantau.(BiN)

Dedy Afriandi Nusbar,S.H.
Dedy Afriandi Nusbar,S.H.
Array

Berita Terkait

Komentar