SIDOARJO – Kabar terbaru mengenai seorang oknum anggota Polresta Sidoarjo berinisial SPR yang diduga menghamili seorang janda berinisial NT hingga memiliki anak kini memasuki babak baru. NT mengungkapkan kepada Tim Berita Istana bahwa SPR telah memberikan nafkah kepada anak yang lahir dari hubungan mereka.
“Alhamdulillah, masalah saya dengan Pak Supri sudah selesai, dan beliau sudah memberikan nafkah terhadap anaknya,” ujar NT kepada redaksi, Selasa (17/12/2024).
Skandal yang Mencoreng Institusi
Kasus ini pertama kali mencuat ketika NT melaporkan skandal tersebut ke Tim Berita Istana. NT mengungkapkan bahwa ia menjalin hubungan dengan SPR sejak Juni 2022. Dari hubungan itu, lahir seorang anak perempuan pada 2 Agustus 2023.
NT mengaku selama masa kehamilan, ia mengalami tekanan berat dari SPR yang memintanya untuk menggugurkan kandungan. Namun, ia memilih mempertahankan kehamilannya.
“Saya sempat mencoba menggugurkan kandungan, tapi Tuhan berkehendak lain. Anak saya lahir dalam kondisi sehat,” ungkap NT.
Permintaan Tak Manusiawi
Setelah anak itu lahir, SPR kembali membuat permintaan yang mencengangkan. Ia diduga meminta NT untuk membuang bayi tersebut ke Trawas Pacet, Mojokerto, atau menitipkannya ke panti asuhan di Surabaya.
NT menolak permintaan itu dan memutuskan untuk merawat anaknya sendiri meski menghadapi berbagai tekanan. “Sampai sekarang, anak itu saya rawat sendiri meskipun saya harus berjuang keras,” kata NT.
Laporan ke Propam Polresta Sidoarjo
Kasus ini juga dilaporkan NT ke Kasi Propam Polresta Sidoarjo, Iptu Ghusairi. Namun, hingga kini belum ada penyelesaian resmi terkait kasus tersebut.
“Benar, kemarin ada yang datang. Saya menyarankan untuk membuat laporan resmi, tetapi NT memilih menyelesaikannya secara kekeluargaan,” ujar Iptu Ghusairi.
Selain itu, NT mengaku menerima perlakuan tidak menyenangkan dari keluarga SPR. Ia dimaki-maki oleh keluarga SPR saat mendatangi mereka untuk mencari solusi.
“Mereka memaki saya, padahal selama menjalin hubungan dengan SPR, saya tidak pernah memiliki hubungan dengan orang lain,” tegas NT.
Krisis Kepercayaan
Kasus ini menambah daftar panjang skandal yang mencoreng nama baik institusi kepolisian. NT berharap ada penyelesaian hukum yang adil dan transparan, termasuk pelaksanaan tes DNA yang selama ini diajukan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari SPR maupun Polresta Sidoarjo terkait tuduhan tersebut. Namun, perkembangan terbaru menunjukkan adanya itikad baik dari SPR untuk memberikan nafkah kepada anak yang lahir dari hubungan mereka.
(iTO)