PT. BERITA ISTANA NEGARA

Oknum Anggota Polresta Sidoarjo Diduga Hamili Janda, Anak yang Lahir Diminta Dibuang ke Trawas

Berita Istana - Selasa, 10 Desember 2024 10:42

SIDOARJO – Seorang oknum polisi dari Polresta Sidoarjo kembali menjadi sorotan publik setelah diduga terlibat skandal yang mencoreng nama institusi. Anggota kepolisian berinisial SPR dilaporkan menghamili seorang janda berinisial NT hingga melahirkan seorang anak. Kasus ini mencuat setelah NT memberikan pengakuan kepada Tim Berita Istana.(Selasa 10 Desember 2024).

Setelah sebelumnya tersandung kasus perselingkuhan seorang oknum anggota berinisial JI dengan wanita penghibur, kali ini bagian Narkoba Polresta Sidoarjo kembali diterpa isu serius. SPR dituduh menjalin hubungan gelap dengan NT sejak Juni 2022, yang berujung pada kelahiran seorang anak perempuan pada 2 Agustus 2023.

Hubungan Gelap dan Tekanan Menggugurkan Kandungan, NT mengungkapkan bahwa selama ia hamil, SPR beberapa kali memaksanya untuk menggugurkan kandungan.

“Saya sempat mencoba menggugurkan kandungan, tapi Tuhan berkehendak lain. Anak saya lahir dalam kondisi sehat,” ungkap NT.

Namun, setelah anak itu lahir, SPR kembali membuat permintaan yang tak manusiawi. Ia diduga meminta NT untuk membuang bayi tersebut ke Trawas Pacet, Mojokerto, atau menitipkannya ke panti asuhan di Surabaya. NT menolak permintaan tersebut dan memutuskan untuk merawat anaknya sendiri.

“Sampai sekarang, anak itu saya rawat sendiri meskipun saya harus berjuang keras,” jelasnya.

Kasus ini sempat dilaporkan NT ke Kasi Propam Polresta Sidoarjo. Namun, menurut NT, hingga kini belum ada penyelesaian yang jelas. SPR bahkan menantangnya untuk melakukan tes DNA, yang disetujui oleh NT, tetapi proses tersebut belum menunjukkan hasil.

Iptu Ghusairi, Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan (Kasi Propam) Polresta Sidoarjo, membenarkan bahwa NT pernah datang ke kantornya.

“Benar, kemarin ada yang datang. Saya menyarankan untuk membuat laporan resmi, tetapi NT memilih menyelesaikannya secara kekeluargaan,” jelasnya.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Resmi Buka KTT Ke-43 ASEAN

Selain tekanan dari SPR, NT juga menghadapi tindakan kurang menyenangkan dari keluarga SPR. Ia mengaku dimaki-maki oleh mereka saat didatangi di rumah.

“Mereka memaki saya, padahal selama menjalin hubungan dengan SPR, saya tidak pernah memiliki hubungan dengan orang lain,” tegas NT.

Sementara itu,Kapolresta Sidoarjo, Kombes Christian Tobing S.I.K. ,M.H,M.Si., memilih bungkam saat dikonfirmasi oleh awak media Berita Istana terkait dugaan keterlibatan dua anggota kepolisian dalam skandal personal yang menjadi perhatian publik. Kedua anggota tersebut berasal dari unit yang berbeda dan masing-masing menghadapi persoalan serius.

Anggota pertama berinisial JI, yang bertugas di Unit Pidana Ekonomi Polresta Sidoarjo, dilaporkan telah menikah dengan seorang wanita penghibur. Sementara itu, anggota kedua, SPR, yang bertugas di bagian Narkoba, diduga menghamili seorang janda hingga melahirkan. Kasus ini memicu keprihatinan masyarakat atas perilaku personel kepolisian yang seharusnya menjadi panutan.

Ketika dimintai komentar oleh awak media, Kombes Tobing tidak memberikan tanggapan apa pun, baik secara lisan maupun tertulis. Sikap diam ini menimbulkan berbagai spekulasi terkait langkah apa yang akan diambil oleh institusi terhadap anggotanya yang terlibat dalam masalah tersebut.

Beberapa aktivis dan tokoh masyarakat di Sidoarjo mendesak agar Polresta Sidoarjo bertindak transparan dan tegas. “Kasus ini bukan hanya masalah pribadi, tetapi menyangkut integritas institusi. Kami berharap pimpinan kepolisian memberikan klarifikasi dan mengambil tindakan yang sesuai,” ujar seorang aktivis setempat.

Kasus ini menjadi sorotan karena dianggap dapat mencoreng citra kepolisian di mata masyarakat. Publik berharap adanya penyelidikan internal yang transparan serta sanksi yang tegas bagi anggota yang terbukti melanggar kode etik.

Hingga berita ini diturunkan, Polresta Sidoarjo belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan permasalahan ini. Media Berita Istana akan terus memantau perkembangan kasus ini untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas penanganannya.

Baca Juga :  Kabar Heboh: Polemik Pembagian Sertifikat PPG di Grobogan, Berita Hoaks Beredar

Krisis Kepercayaan terhadap Institusi, Kasus ini menambah daftar panjang skandal yang menodai institusi kepolisian. NT berharap keadilan dapat ditegakkan melalui tes DNA dan penyelesaian hukum yang transparan. Hingga berita ini diterbitkan, SPR maupun Polresta Sidoarjo belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut.(iTO)

Array

Berita Terkait

Komentar