PT. BERITA ISTANA NEGARA

Orang Tua Korban Dugaan Kekerasan Seksual Anak Dibawah Umur di Grobogan Minta Pelaku Dihukum Maksimal

Berita Istana - Minggu, 22 Desember 2024 06:19

GROBOGAN || Dugaan kasus kekerasan seksual atau pencabulan yang dialami siswi kelas 1 SD oleh seorang guru inisial R di sekolahnya di Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, beberapa pekan lalu menyisakan trauma mendalam. Kasus ini sungguh memilukan dan menjadi kesedihan bagi keluarga korban. Orang tua korban bersama keluarga besarnya meminta agar pelaku dihukum maksimal.

Saat ditemui di kediamannya, pada Sabtu (21/12/2024) nampak raut wajah YS (26) ibu korban kekerasan seksual terlihat sedih. Ia meminta agar pelaku diproses hukum seberat-beratnya.

“Saya sebagai seorang ibu tidak akan terima melihat anak saya diperlakukan seperti itu, saya meminta keadilan agar pelaku diberi hukuman maksimal,” tuturnya dengan nada sedih. Sabtu (21/12/2024).

Sementara Warsito, paman siswi kelas 1 SD (korban kekerasan seksual) geram terhadap pelaku. Ia menegaskan bahwa pelaku sudah keterlaluan dan meminta keadilan kepada penegak hukum agar pelaku diberi hukuman maksimal.

“Saya seorang guru, dia (pelaku-red) juga seorang guru, tapi perbuatannya tidak mencerminkan seorang guru. Kami meminta agar pelaku dihukum sesuai perundang undangan, dan diberi hukuman semaksimal mungkin, karena biar tidak ada korban berikutnya. Kami hanya menuntut keadilan karena menyangkut masa depan anak,” ungkap Warsito.

Menanggapi tentang praperadilan yang dilakukan terdakwa bagi korban, menurutnya itu hanya upaya orang yang tidak mau bertangung jawab.

Diketahui sebelumnya pada Sabtu (5/10/2024), sepulang sekolah, bocah perempuan berusia tujuh tahun itu merintih kesakitan saat buang air kecil di kamar mandi rumahnya. Selanjutnya pada Rabu (9/10/2024) saat korban balik sekolah, keluhan serupa terulang. Korban lagi-lagi meringis sakit pada kemaluan. Sehari sebelumnya korban diketahui membolos, tidak mau berangkat sekolah.

Orangtua korban yang penasaran lantas berupaya mencecarnya sampai akhirnya anak itu mengaku telah dicabuli gurunya di toilet tempat ia mengenyam pendidikan. Korban bahkan dirundung ketakutan dan enggan untuk kembali bersekolah.

Menurut penuturan orang tua korban, kemudian pelaku bersama rekannya mendatangi rumah orang tua korban untuk meminta maaf, hingga menawarkan sejumlah nominal, namun niat pelaku ditolak oleh keluarga korban.(TIM:Red)

Array

Berita Terkait

Komentar