Sragen – Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak yang dijadwalkan pada 27 November 2024, suhu politik di Kabupaten Sragen semakin panas. Berbagai isu dan kabar tak sedap, termasuk fitnah keji, mulai beredar di media sosial, memengaruhi atmosfer persaingan politik jelang hari pemilihan yang tinggal beberapa pekan lagi.
Salah satu momen yang menjadi perhatian adalah saat tim pemenangan calon Bupati Bowo Suwardi berkumpul di Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Sragen. Acara yang berlangsung di warung HIK Karangnongko Gabugan ini awalnya hanya merupakan agenda makan siang sekaligus rapat untuk membahas persiapan pasar malam di wilayah tersebut. Tim juga mendiskusikan penugasan pemuda setempat yang akan bertugas sebagai juru parkir pada acara itu.
Ragil Prayogi, anggota tim pemenangan, memberikan klarifikasi atas beredarnya isu negatif terkait kegiatan tersebut. “Acara yang berlangsung tadi adalah kerja bakti Guyub Rukun RT 01 Gabugan, dihadiri oleh Andrianto Widodo (Kepala Desa Gabugan) dan Sigit. Setelah itu, kami meninjau lokasi proyek talud dan membahas persiapan pasar malam yang akan diadakan di desa,” ujar Ragil kepada media Berita Istana.
Menurut Ragil, situasi sebenarnya di lapangan masih sangat kondusif. Namun, ia menyayangkan munculnya pihak-pihak yang menyebarkan kabar tidak benar di media sosial, yang berpotensi merusak suasana menjelang Pilkada. Ia pun berharap masyarakat Sragen dapat lebih bijaksana dalam menyikapi informasi yang beredar dan tetap menjaga perdamaian di tengah semarak pesta demokrasi.
Sejumlah tokoh masyarakat turut mengimbau warga Sragen agar tetap menjaga persatuan dan tidak mudah termakan oleh berita bohong atau fitnah. Seruan ini demi terciptanya suasana Pilkada yang damai dan kondusif di Kabupaten Sragen.
Kepala Desa Gabugan, Andriyanto Widodo, juga menegaskan komitmennya untuk tetap netral dalam Pilkada ini. Pernyataan ini disampaikan saat dikonfirmasi oleh tim Berita Istana pada siang hari tadi. “Saya sebagai kepala desa akan netral dan tidak pernah melakukan intimidasi kepada pihak mana pun,” tegas Andriyanto. Pernyataan ini muncul di tengah berkembangnya isu di masyarakat tentang adanya keterlibatan pihak desa dalam kegiatan tertentu yang dianggap tidak netral.
Menurut Andriyanto, pertemuan tersebut semata-mata hanya untuk membahas persiapan pasar malam dan pengaturan juru parkir yang akan melayani masyarakat selama acara. “Tidak ada niat atau tindakan intimidasi kepada siapa pun,” tambahnya.
Andriyanto berharap kegiatan pasar malam nanti dapat berjalan lancar, sekaligus menjadi ajang bagi warga untuk saling berinteraksi dan meningkatkan perekonomian desa. Dirinya pun mengajak semua pihak untuk turut menjaga ketertiban selama berlangsungnya acara tersebut.
Diharapkan, dengan klarifikasi dari pihak terkait, masyarakat dapat lebih memahami situasi sebenarnya dan berperan aktif menjaga kedamaian menjelang pemilihan kepala daerah yang tinggal menghitung hari.
(ArW)