PT. BERITA ISTANA NEGARA

Gawat…! Organisasi KAJI Dijadikan Ajang Raup Uang Hingga Puluhan Juta Rupiah, Demi Kepentingan Pribadi

Berita Istana - Sabtu, 14 September 2024 10:48

Sumenep. Kepemimpinan dalam suatu organisasi yang sejatinya bertujuan untuk membantu pemerintah dan mendukung pelantikan Presiden RI mendatang, Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka pada bulan Oktober, kini terancam goyah akibat dugaan penyalahgunaan kekuasaan.

Organisasi yang dikenal dengan nama KAJI (Kesetiaan Anak Jenderal Indonesia) telah terbentuk di berbagai wilayah, seperti DPW Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, dan Papua. Namun, di bawah kepemimpinan Ketua Umumnya, Samsul Arifin, organisasi ini mulai menimbulkan banyak masalah yang meresahkan para anggotanya.

Banyak DPW yang merasa kecewa, bahkan merasa dijadikan “sapi perah”. Salah satu contoh nyata adalah DPW KAJI Sumatera Utara, yang melaporkan bahwa uang puluhan juta rupiah melayang tanpa kejelasan setelah diberikan kepada Ketua Umum. Tidak hanya itu, DPC KAJI Kabupaten Pasuruan juga mengalami hal serupa, dengan uang belasan juta yang disetor kepada Ketum KAJI Pusat tak kunjung dikembalikan.

Keadaan ini juga dialami oleh DPW KAJI Jawa Timur, yang telah mengeluarkan dana puluhan juta rupiah untuk membesarkan organisasi. Janji penggantian dana yang diberikan oleh Samsul Arifin belum juga terealisasi hingga saat ini. Arogansi yang ditunjukkan oleh Ketua Umum semakin memperkeruh suasana, termasuk tindakannya yang semena-mena membekukan beberapa DPW tanpa alasan yang jelas.

Etika berorganisasi tampaknya sudah tidak lagi menjadi prinsip dalam kepemimpinan Samsul Arifin. Alih-alih menjamin keberlangsungan dan keharmonisan organisasi, tindakannya justru menghancurkan persatuan dan menyulitkan anggotanya. Akibat dari sikap ini, banyak anggota KAJI dari seluruh Indonesia merasa kecewa dan memutuskan untuk keluar dari organisasi yang baru seumur jagung ini.

Sebagai pimpinan DPP KAJI Pusat, Samsul Arifin dianggap sudah tidak layak untuk memimpin organisasi tersebut. Banyak DPW dan DPC di seluruh Indonesia yang kini bersatu untuk menuntut pengembalian dana yang telah mereka setorkan, serta meminta pertanggungjawaban penuh dari sang Ketua Umum.

Pernyataan sikap dari seluruh DPW dan DPC KAJI se-Indonesia ini menandai sebuah krisis serius dalam organisasi tersebut. (ABI)

Array

Berita Terkait

Komentar