Banjarnegara – Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa SPBU yang ada di wilayah Jl. Raya Susukan No.54, Karanganyar, Kedawung, Kecamatan. Susukan, Kabupaten. Banjarnegara, Jawa Tengah 53475 sepertinya telah dikuras habis oleh para Mafia. Diduga kuat para mafia BBM solar subsidi melibatkan oknum TNI yang berinisial B yang bertugas di Kodim Pekalongan serta mandor/pengawas SPBU hingga operatornya.
Saat ini PT Pertamina (Persero) terus berupaya meningkatkan pengawasan dalam tata niaga penyaluran BBM Bersubsidi. Kemudian beberapa waktu lalu juga telah menjatuhkan sanksi kepada beberapa SPBU “Nakal” pada umumnya di wilayah Banjarnegara dan khususnya beberapa titik SPBU di Kabupaten sekitarnya.
BBM Subsidi seperti yang kita ketahui, diperuntukkan untuk masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan kebutuhan masing masing. Seperti kendaraan mobil dan truk yang bermesin diesel yang telah disubsidi oleh pemerintah.
Tapi ironis sekali, terkait seputar BBM ilegal tersebut terpantau oleh Warsito beserta tim Istana Negara independen lainnya yang memonitor selama ini. Hal tersebut menyusul ditemukannya adanya SPBU area Susukan yang diduga kerap menjual BBM solar dan pertalite subsidi pada para mafia dan pengangsu.
SPBU yang berlokasi di Susukan ini didapati adanya armada jenis APV Nopol B 8598 YS penampung jerigen yang diduga sedang mengisi/mengangsu BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite hingga ribuan liter.
“Kami bersama tim tidak akan segan-segan menindak melaporkan SPBU nakal di berbagai wilayah Banjarnegara, jika menyelewengkan BBM bersubsidi, bila terbukti melanggar ketentuan kami harap pertamina dan BPH Migas bisa berikan sanksi tegas. Selain sanksi pidana itu sendiri. Saya bersama tim solid lainnya sudah berkolaborasi kuat dengan beberapa APH dan BPH Migas,” ujarnya.
Warsito melanjutkan, bebasnya pengambilan BBM bersubsidi dalam jumlah besar tersebut diduga adanya kongkalikong antara pihak SPBU dengan para mafia. Keterangan narasumber, bahwa kendaraan modifikasi itu diketahui sudah sering mengisi di SPBU tersebut, di duga pihak dari SPBU dengan para pengangsu sudah saling mengenal.
“Hal ini jelas temuan tim beberapa waktu lalu tak cuma sekali, ternyata masih ada satu dua SPBU bandel. Terakhir disalah satu SPBU wilayah Banjarnegara, diduga juga aktif layani BBM ilegal. Aksi mereka selama ini kayak melenggang kangkung mengelabuhi pihak APH,” tandasnya.
Dugaan kuat transaksi menjual solar dan pertalite bersubsidi secara ilegal berjalan setiap hari pada jam tertentu, bagi yang jerigen aksinya secara mondar mandir transit, bahkan ada yang dalam aksinya kumpulkan jerigen tinggal menyeberang jalan saja. Lantaran harga yang ditawarkan oleh para mafia cukup menggiurkan, diatas harga umum. Sehingga para mafia bebas mengambil Solar BBM dengan jumlah yang tidak wajar tiap hari.
“Penelusuran kami valid karena pengumpulan data dari beberapa tim di lapangan, baru beberapa waktu lalu sidak BPH Migas diberbagai SPBU, ini yang mentang-mentang lolos malah main lagi. Informasi yang kami terima dugaan beberapa pelaku tanpa sepengetahuan pihak pemilik SPBU, rumahnya kami juga tahu. Baik nanti kita kuak tabirnya, berarti kejadian beberapa waktu lalu ya akan terulang lagi,” tambahnya.
Sementara itu, saat sopir dikonfirmasi awak media malah menantang silahkan beritakan, ini bos nya tugas di Kodim Pekalongan jawabannya kepada awak media Istana Negara.(Red ; Tim)
Follow Istana Negara di Google News