Jakarta — Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Hendry CH Bangun, baru-baru ini menerima penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusinya di bidang jurnalistik dan olahraga. Namun, pemberian penghargaan tersebut justru menuai sorotan publik.
Kontroversi mencuat ketika Warsito, seorang aktivis yang sering mengkritisi kebijakan pemerintah, menyatakan bahwa Kemenpora sedang “tidur pulas” saat memberikan penghargaan tersebut. Menurutnya, keputusan Kemenpora kurang tepat karena terdapat dugaan keterkaitan Hendry CH Bangun dengan kasus korupsi.
“Ini adalah bukti nyata bahwa Kemenpora sedang tidur pulas. Bagaimana mungkin sebuah penghargaan diberikan kepada seseorang yang diduga memiliki keterkaitan dengan mafia korupsi? Ini sangat tidak masuk akal dan mencederai nilai-nilai keadilan,” tegas Warsito dalam pernyataannya.
Ia menambahkan bahwa pemberian penghargaan tersebut seakan-akan menjadi bentuk dukungan dari Kemenpora terhadap tindakan korupsi yang diduga dilakukan oleh kelompok tertentu. Warsito menganggap, tindakan ini bisa merusak citra Kemenpora dan kepercayaan publik terhadap institusi tersebut.
“Pemberian penghargaan ini bisa merusak citra Kemenpora. Bagaimana publik bisa percaya pada kredibilitas institusi jika tindakan seperti ini terus dilakukan? Sepertinya Kemenpora mendukung korupsi yang dilakukan oleh kelompok tertentu. Bagaimana bisa penghargaan diberikan kepada seseorang yang diduga terlibat dalam masalah hukum terkait korupsi uang negara? Ini menunjukkan ada yang tidak beres,” ujarnya lagi.
Warsito juga menyoroti bahwa masih banyak tokoh berprestasi lainnya yang lebih layak untuk mendapatkan penghargaan dari Kemenpora. “Mengapa malah diberikan kepada seseorang yang reputasinya dipertanyakan? Apakah ini pertanda bahwa Kemenpora mendukung korupsi?” tambahnya.
Pernyataan Warsito mencerminkan kekecewaan yang dirasakan oleh sebagian masyarakat terhadap kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemberian penghargaan oleh instansi pemerintah. Banyak yang menilai, jika penghargaan ini tetap diberikan tanpa adanya klarifikasi dari pihak terkait, maka kepercayaan publik terhadap Kemenpora akan semakin menurun.
Hingga saat ini, pihak Kemenpora belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan yang dilontarkan oleh Warsito. Sementara itu, Hendry CH Bangun juga belum memberikan pernyataan apapun terkait kontroversi ini.
Kontroversi ini menambah daftar panjang kasus yang mencoreng integritas pemberian penghargaan oleh instansi pemerintah. Banyak yang berharap agar pemerintah lebih selektif dan cermat dalam memilih penerima penghargaan, sehingga ke depan, apresiasi tersebut benar-benar diberikan kepada pihak-pihak yang berkompeten dan berintegritas tinggi.(TIM:Red)