PT. BERITA ISTANA NEGARA

Mengenal Lebih Dekat: Danang Aji Prabowo, Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Muaro Jambi

Berita Istana - Sabtu, 5 Oktober 2024 05:45

JambiDanang Aji Prabowo lahir pada 18 April 2004 di tengah perkebunan sawit Bahar Unit Enam, Kabupaten Muaro Jambi. Ia adalah anak bungsu dari pasangan Pojo dan Tumiyen yang tinggal di kawasan perkebunan tersebut. Sejak kecil, Danang tumbuh dalam lingkungan yang jauh dari kemewahan, dikelilingi oleh pemandangan hijau perkebunan dan hiruk-pikuk para pekerja kebun sawit. Kehidupan di perkebunan yang serba keras membuat Danang tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, ulet, dan disiplin.

Lingkungan yang Membangun Karakter

Sehari-hari, Danang kerap membantu orang tuanya di kebun ketika masa liburan sekolah tiba. Ia tidak pernah sungkan untuk berkotor-kotoran dengan tanah dan lumpur, memanen buah sawit, atau sekadar membersihkan kebun. Kakak sulungnya, Jumiko, kini bekerja sebagai pegawai di Kantor Urusan Agama (KUA) di Jambi, sedangkan kakak keduanya, Singgih Handayani, memilih berkarier di bidang usaha sawit seperti sang ayah. Namun, berbeda dari kedua kakaknya, Danang bercita-cita ingin menjadi seseorang yang berkontribusi dalam bidang pendidikan dan hukum Islam.

Masa kecil yang sederhana tidak menyurutkan semangat Danang untuk mengejar cita-citanya. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 172 Sungai Bahar, yang terletak cukup jauh dari tempat tinggalnya. Setiap hari, ia harus berjalan kaki menempuh jarak yang cukup jauh untuk bersekolah. Tak jarang, Danang harus melewati jalan setapak yang becek ketika musim hujan tiba. Namun, hal itu justru mengajarkannya tentang pentingnya ketekunan dan semangat pantang menyerah.

Menempa Ilmu di Pesantren

Setelah lulus dari SD, Danang melanjutkan pendidikan ke jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) di wilayah yang sama. Lalu, ia memutuskan untuk mendalami ilmu agama di Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Irsyadul Ibad, Pemayung, Muara Bulian. Di pondok pesantren ini, Danang belajar banyak tentang ajaran agama Islam. Selain mengaji dan belajar agama, Danang juga mengembangkan minatnya di bidang olahraga, khususnya futsal. Aktivitas futsal di pesantren menjadi wadah baginya untuk mengasah kemampuan bekerja sama dalam tim serta menjalin persahabatan dengan sesama santri.

“Belajar di pondok itu bukan hanya soal mendalami ilmu agama, tapi juga belajar bagaimana mengendalikan diri dan menghargai waktu,” tutur Danang.

Mencapai Mimpi di UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Setelah menamatkan pendidikan di pesantren, Danang memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Ia diterima di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi dengan jurusan Hukum Pidana Islam. Pilihan ini didasari oleh ketertarikannya pada kajian hukum Islam yang telah ia pelajari selama di pesantren.

Di bangku perkuliahan, Danang dikenal sebagai mahasiswa yang tekun dan rajin. Ia sering terlihat menghabiskan waktu di perpustakaan kampus, membaca buku-buku referensi tambahan demi memperdalam pemahaman mengenai hukum Islam. Tidak hanya itu, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan organisasi, yang membuatnya lebih terbuka terhadap dunia luar dan permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Kehidupan Sehari-hari yang Sederhana

Meski telah menjadi mahasiswa, kebiasaan sederhana Danang tidak pernah berubah. Di waktu senggang, Danang lebih suka menghabiskan waktunya di kamar kos untuk membaca buku, menonton ceramah agama, atau mendiskusikan materi kuliah dengan teman-temannya. Kebiasaan ini sudah ia mulai sejak kecil, saat ibunya, Tumiyen, sering mendapati Danang sibuk membaca di kamar atau melantunkan ayat-ayat Al-Quran. Kamar kos yang sederhana dengan beberapa buku bacaan menjadi tempat favoritnya untuk menenangkan diri dan memperdalam ilmu.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan segala kesederhanaan dan kerja kerasnya, Danang bercita-cita untuk menjadi seorang ahli hukum Islam yang mampu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan sosial di masyarakat. Ia berharap, kelak dapat berkontribusi dalam pembangunan hukum Islam di Indonesia, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi orang banyak. Selain itu, Danang juga ingin memberikan kehidupan yang lebih baik untuk kedua orang tuanya, yang telah bersusah payah bekerja di perkebunan sawit demi masa depan anak-anak mereka.

“Saya ingin membanggakan kedua orang tua saya dan membawa perubahan yang baik untuk keluarga serta masyarakat di sekitar saya,” ucap Danang dengan penuh keyakinan.

Keteguhan, semangat, dan dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan menjadikan Danang Aji Prabowo sebagai teladan bagi rekan-rekan sebayanya. Ia adalah contoh nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi dan mencapai tujuan hidup yang lebih baik.

Penulisan Orang Pinggiran 

Array

Berita Terkait

Komentar