PT. BERITA ISTANA NEGARA

Waryadi Anggota TNI AL Aktif (Kuasa PT Tesco Indomaritim) dari Koperasi TNI AL, Tanggul Irigasi Dijual

Berita Istana - Kamis, 18 Juli 2024 06:24

Sukra, Indramayu – Polemik lahan warga Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang terisolir akibat dampak pembangunan PT Tesco Indomaritim, mitra TNI AL yang akan memproduksi kapal dan mitra dari Koperasi TNI AL Balurjabar, masih belum menemukan titik terang sejak 2018.

Selama hampir tiga musim, warga yang mayoritas petani ini merasa geram karena tanah mereka terkungkung oleh tanah milik PT Tesco Indomaritim. Mereka terus mencari keadilan dengan mendatangi berbagai dinas dan instansi terkait, mulai dari Ombudsman, DKPP, DPMPTSP, hingga berencana mengirim surat kepada Presiden RI. Tanggul irigasi yang menurut UU milik Pemdes ditutup oleh PT Tesco Indomaritim tanpa izin, sehingga tidak dapat mengaliri lahan warga yang terisolir.

Menurut Cintami Atmawati dan suaminya, Didi, yang menjadi juru bicara dan kuasa dari beberapa warga terisolir, “Kami sudah melaporkan ke Ombudsman dan semua pihak, serta mengantongi jawaban-jawaban yang akan menjadi dasar bersurat ke Presiden RI. Sampai saat ini, tanpa pemberitahuan kepada pemdes dan tanpa ketegasan Pemdes, tanggul irigasi ditutup oleh PT Tesco Indomaritim,” ujar Cintami di kediamannya di Blok Jagapura RT 06/RW 02, Senin (15/7/2024).

Ketika tim liputan mencoba mewawancarai Kuwu Tegal Taman, Makrus, yang didampingi sekdesnya, Isnoto, mereka menyatakan bahwa setahu mereka tanggul irigasi itu milik Pemdes. Namun, ketika ditanyakan langkah Pemdes setelah mengetahui penutupan tanggul oleh PT Tesco Indomaritim, mereka tidak bisa menjawab.

Melalui sambungan telepon, Waryadi, anggota TNI AL aktif yang juga kuasa dari PT Tesco Indomaritim, mengatakan, “Setahu saya, jika menurut UU itu milik Pemdes.” Ketika ditanyakan mengenai PT Tesco Indomaritim yang memberinya kuasa melalui Koperasi TNI AL Balurjabar, ia menjelaskan, “Kan sudah disodet oleh warga, dan kedepannya akan dibuatkan saluran air untuk mengairi lahan tersebut.”

Namun, pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa tanggul irigasi tetap tidak bisa mengaliri lahan warga yang terisolir, sehingga mereka tidak bisa bertani hampir tiga musim. Menurut informasi warga, Waryadi juga mengelola sewa lahan yang telah dibeli PT Tesco Indomaritim kepada warga yang ingin menggarap sebelum dibangun kawasan industri galangan kapal. Waryadi juga memberikan kuasa secara SPK kepada Warnata, operator eksavator PT Tesco Indomaritim.

Namun, menurut informasi warga, sewa lahan tersebut tidak menggunakan kwitansi. Waryadi menjelaskan, “Harga sewa variatif, mulai 6-8 juta per bau, tergantung hasil panen. Soal kwitansi, awalnya ada, tapi sekarang warga sudah percaya, jadi tidak melihat kwitansi.”

Ketika ditanyakan soal uang sewa, Waryadi menyatakan, “Disetorkan ke big bos (Direktur PT Tesco Indomaritim) karena ini PT swasta.” Mengenai kewenangan PT Tesco Indomaritim menutup tanggul irigasi, Waryadi menjawab, “Ya tidak boleh, karena itu milik Fasum (Fasilitas umum).” Namun, ia tidak bertindak sehingga warga yang terisolir tidak bisa bertani selama hampir tiga musim.

Ketika ditanyakan dugaan penjualan tanggul irigasi ke PT Tesco Indomaritim tanpa izin Pemdes, Waryadi menjawab, “Ya… bisa juga.” Mengenai Sprint dari kesatuan TNI AL yang memberinya kuasa sebagai pengamanan area pembangunan PT Tesco Indomaritim, Waryadi mengatakan, “Ada sprint-nya karena mitra dari Koperasi TNI AL Balurjabar.” Namun, ia menyatakan bahwa PT Tesco Indomaritim bukan objek vital.

Tim liputan akan mendatangi Koperasi TNI AL Balurjabar untuk menanyakan terkait kemitraan dengan PT Tesco Indomaritim.

Team Liputan

Array

Berita Terkait

Komentar