PT. BERITA ISTANA NEGARA

Petugas Bapenda Kota Semarang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Kandung

Berita Istana - Rabu, 16 Oktober 2024 09:19

Semarang, 15 Oktober 2024 – Dugaan kasus pelecehan seksual terhadap anak kandung kembali mencuat di Kota Semarang, kali ini diduga melibatkan seorang petugas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang berinisial S A P. Korban dari tindakan tidak senonoh ini adalah kedua anak kandungnya yang masih di bawah umur.

Informasi awal diperoleh dari narasumber yang menyebutkan bahwa dugaan pelecehan terjadi berulang kali di kamar saat keluarga tersebut masih tinggal di salah satu asrama Akademi Kepolisian (Akpol) di Kota Semarang. Kasus ini telah memicu keprihatinan masyarakat dan mendapatkan sorotan publik.

Pada Selasa, 15 Oktober 2024, tim liputan mencoba mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut dengan mendatangi tempat kerja S A P di Bapenda Kota Semarang. Namun, berdasarkan keterangan dari bagian Customer Service, S A P tidak berada di kantor karena sedang bertugas di lapangan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari S A P terkait dugaan pelecehan yang disampaikan oleh awak media.

Pihak kepolisian diharapkan segera mengambil langkah penyelidikan dan melakukan pengusutan secara tuntas untuk memberikan keadilan kepada para korban dan keluarganya.

Tanggapan S A P dan Dugaan Intimidasi

Seiring dengan perkembangan kasus ini, tim liputan terus berupaya mendapatkan klarifikasi langsung dari S A P. Dalam komunikasi yang berhasil dilakukan, S A P menyampaikan bahwa ia tengah fokus pada perawatan istrinya yang sedang sakit, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai tuduhan pelecehan yang dialamatkan kepadanya. Informasi tersebut sesuai dengan keterangan yang diperoleh dari narasumber lain yang menyebutkan bahwa istrinya memang dalam kondisi kurang sehat.

Di tengah upaya memperoleh keterangan, muncul dugaan intimidasi terhadap tim liputan. Salah satu anggota tim menerima pesan dari seseorang yang mengaku sebagai anggota kepolisian di Mapolda Metro Jaya. Orang tersebut diduga mencoba mempengaruhi kinerja tim liputan. Dalam klarifikasinya, S A P mengakui bahwa orang tersebut adalah salah satu saudaranya, meskipun belum ada informasi pasti mengenai keterlibatan lebih lanjut.

Baca Juga :  Maraknya Tambang Ilegal Silika di Tuban: APH Terkesan Tutup Mata

Etika Komunikasi S A P Dipertanyakan

Saat berkomunikasi dengan pimpinan redaksi, S A P hanya memberikan tanggapan singkat dengan mengirimkan stiker berbentuk huruf “Y”. Tindakan ini menimbulkan pertanyaan mengenai profesionalisme dan etika komunikasi seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di instansi pemerintahan.

Tim liputan berkomitmen untuk terus mengusut perkembangan kasus ini, termasuk dugaan intimidasi serta memberikan ruang bagi S A P untuk menyampaikan klarifikasi dan tanggapan secara terbuka dan menyeluruh.

Pihak kepolisian diharapkan segera mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku demi memberikan keadilan bagi korban serta memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah dan penegakan hukum.

Team Liputan Berita Istana

Array

Berita Terkait

Komentar