Grobogan – Waduk Kedungombo adalah salah satu waduk besar yang ada di Indonesia. Waduk Kedungombo terletak di perbatasan tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali tepatnya di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.
Kali ini wisata baru yang telah Lhaunching tanggal 14 Februari 2020 beberapa tahun lalu. Ide dan gagasan ini muncul dari pihak Perhutani dan Adv Minarno, SH seorang investor sekaligus perintis di bidang bisnis asli pribumi, lahan wisata ini seluas 10 hektar yang terhampar luas di lahan perhutani.
Secara geografis wisata ini terletak di Desa Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Wisata ini sangat mudah di jangkau baik dari Boyolali, grobogan dan Sragen.
Sementara itu saat tim Istana Negara menghubungi Minarno, SH dirinya menjelaskan, ada bener penutupan di pintu wisata Tirta Kedung Ombo WKO.
Lebih lanjut Minarno menjelaskan, kemudian Kami menghubungi penggagas dan pendiri Wiata Tirta Kedungombo sdr Minarno S.H yang juga merupakan seorang advokat dan Putra Asli desa Kalangbancar, Melalui Tlp Minarno ,S.H menyampaikan “memang benar saya merintis pengembangan Pariwisata di kedungombo sejak 2018 . Yang pertama merintis wisata Tirta Kedungombo berlokasi di P 0 desa rambat kec Geyer Kabupaten, Grobogan yang ikut wilayah KPH Telawa Kabupaten Boyolali yang sekarang menjadi destinasi wisata Wonosari dan embun bening.
Kemudian yang kedua di desa kalang bancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan nama ” Wisata Tirta Kedungombo”. Sebagai putera daerah asli Kedungombo saya merasa prihatin atas kondisi masyarakat di sekitar waduk Kedungombo karena ada aset yg bisa di kembangkan utk pengembangan perekonomian tapi blm di manfaatkan yaitu bidang pariwisata dan kuliner ikan bakar. Akhirnya saya memutuskan untuk merintis lokasi tanah perhutani yang tidak produktif untuk di kembangkan menjadi pariwisata.
Kemudian 2018 bekerja sama dengan Bpk H. Soetardjo S.T direktur utama PT Sumber Karsa Indah Utama (PT .SKIU) , sekitar bulan maret 2019 kami memulai utk mlkkn kegiatan pembangunan soft launching sudah kami lakukan pada tgl 14 February 2020. Tapi bulan Maret 2020 ada pandemi covid 19 yang membuat kami harus berhenti melakukan berbagai kegiatan karena mengikuti PPKM aturan dari pemerintah, selama pandemi covid 19 sejak 2020 sampai 2022 kami tetap berusaha merawat wisata tirta tersebut.
Tapi pada tanggal 17 Agustus 2022 saya sudah di buang dari wisata tirta Kedungombo oleh PT SKIU tanpa di ajak bicara, saya tahu surat pembuangan tersebut mungkin sekitar akhir bulan September 2022 karena memang saya tidak pernah dikirim surat pemberhentian saya secara sepihak. Saat itu juga saya langsung klarifikasi kepada bpk H. Soetardjo S.T di kantor Sukoharjo.
Keputusan pembuangan saya itu akhirnya saya terima dengan lapang dada dengan 2 alasan yaitu pertama ortu saya memberikan untuk tidak berebut sesuatu yang sifatnya duniawi dan tetap mengedepankan persaudaraan.
Yang kedua karena saya sudah mengenal H. Soetardjo S.T secara baik sejak tahun 2011,dimata saya beliau adalah orang baik dan bijaksana maka saya tidak ingin memberikan beban pikiran kepada orang tua, hanya mungkin ada informasi tidak utuh yang beliau terima sehingga keputusan pembuangan terhadap saya ini terjadi.Tapi pada pokoknya keputusan beliau itu saya terima sebab secara legalitas PT. SKIU bukan milik saya,jd sebagai sebagai orang hukum saya hrs tunduk dan patuh terhadap hukum. karena saya punya keyakinan Allah pasti akan berikan jalan rejeki kepada lewat tempat lain. Bisa di tanyakan ke kepala desa kalangbancar ,kepala desa Ngargosari, kepala desa rambat atau kepada warga sekitar siapa orang yang merintis lokasi wisata tersebut sejak nol.
Jadi soal penutupan wisata tirta Kedungombo saya tidak tahu sama sekali apa masalahnya karena sejak dibuang saya sudah tidak pernah ikut beraktivitas di wisata tirta,saya terakhir ada aktivitas sekitar beberapa bulan yang lalu ketika manajemen Wisata tirta Kedungombo yang baru mau menggusur warung warung warga samping pintu masuk mau Mereka gusur dan saat itu atas permintaan para pemilik warung saya lakukan pendampingan.”
Sementara itu Kapolsek Geyer AKP Sunarto saat dikonfirmasi media Istana Negara melalui aplikasi WhatsApp Selamat malam pak, untuk permasalah dengan pihak perhutani tidak ada.
Kalau masalah dengan warga setempat kami akan laksanakan pengecekan lebih lanjut besok. Dan setelah di lakukan pengecekan di lokasi saat ini kondusif jawabnya (Arw)