Banda Aceh — Para pelaku pemasangan bendera bulan bintang di pagar Polsek Samalanga Polres Bireuen berinisial NN, YI, MR, dan MN telah mengklarifikasi dan meminta maaf atas perbuatannya yang telah menimbulkan kegaduhan.
Kombes Ade Harianto, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh, menyatakan bahwa para pelaku mengakui motif dari pemasangan bendera tersebut adalah karena emosi sesaat akibat kesalahpahaman terhadap penanganan perkara di Polsek Samalanga yang melibatkan keluarganya.
“Atas kejadian tersebut, keempat pelaku menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan. Mereka juga berjanji tidak akan mengulangi tindakan tersebut dan akan menjaga ketertiban, khususnya di Bireuen ke depannya,” ujar Ade dalam keterangannya hari Senin.
Ade juga menegaskan bahwa kejadian serupa tidak boleh terulang di manapun dan kapanpun. Ia menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara para pihak guna menghindari terjadinya kesalahpahaman yang bisa berujung pada tindakan pidana.
“Komunikasi yang baik antara semua pihak adalah kunci untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Selain itu, Ade mengimbau semua pihak untuk menjaga situasi kondusif di Aceh, terutama menjelang perhelatan PON dan pelaksanaan pilkada serentak. Situasi aman dan kondusif dianggap sebagai modal dasar bagi investor untuk berinvestasi di Aceh.
“Mari kita bersama-sama menjaga kondusifitas keamanan di Aceh, terutama menjelang perhelatan PON dan Pilkada. Karena, situasi aman adalah modal untuk membangun Aceh menjadi lebih baik,” pungkas Ade.
